POWER POINT PROPORSAL
HUBUNGAN ANTARA
MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN
KEWARGANEGARAAN SISWA KELAS X JURUSAN PERTANIAN SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2012 / 2013
Latar
belakang masalah
Motivasi belajar
yang berasal dari
dalam, dipengaruhi alasan
mereka melakukan suatu kegiatan. Contoh ;
jika murid tidak
bisa menyelesaikan tugas
karena bosan, maka
dia motivasi belajar dari dalam kurang( semangatnya kurang )
sehingga perlu dibangkitkan
semangatnya dari luar.
Akan tetapi jika
murid menghadapi tantangan
dalam penelitian atau penulisan makalah, tetapi dia terus berusaha dan terus berjuang
mengatasi rintangan, maka
dia memiliki motivasi tinggi.
Identifikasi
masalah
identifikasi
masalah dalam penelitian ini
dapat disampaikan sebagai
berikut : adanya kesenjangan antara motivasi
belajar dengan prestasi
Belajar dengan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester
Genap Tahun Pelajaran
2012 / 2013. Walaupun ada
kemungkinan terjadi hubungan
antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar
Mata Pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan Siswa Kelas
X Jurusan Pertanian
SMK Negeri I
Trenggalek Semester Genap
Tahun Pelajaran 2012 / 2013.
Batasan Masalah
Masalah ada tidaknya
Hubungan antara Motivasi
Belajar dengan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester
Genap Tahun Pelajaran
2012 / 2013. dengan ini peneliti merasa merumuskan masalah dan menelaah
masalah dilihat dari perspektif belajar dan faktor –faktor apa saja yang
memperkuat dan memperlemah motivasi belajar siswa.
Rumusan masalah
Berdasarkan batasan diatas,
maka dapat ditetapkan
rumusan masalahnya sebagai berikut
: Adakah hubungan
antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester Genap
Tahun Pelajaran 2012 / 2013
memiliki 2 komponen penting yakni ;
motivasi belajar siswa dan prestasi belajar pkn.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan antara
motivasi belajar dengan
prestasi belajar Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester
Genap Tahun Pelajaran
2012 / 2013 yang dibagi menjadi 2
komponen dasar yaitu tingkat motivasi belajar siswa dan tingkat prestasi
belajar pkn siswa
Pengertian
motivasi belajar
Sardiman mengungkapkan definisi
motivasi belajar adalah
keseluruhan daya penggerak
dalam diri siswa
yang menimbulkan kegiatan
belajar yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan
belajar dan memberikan
arah pada kegiatan
belajar. Sehingga tujuan
yang dikehendaki oleh
subyek belajar dapat
tercapai. Sardiman ( 2009 : 75 ), Meskipun
demikian motivasi bukanlah
subtansi yang dapat
diamati secara langsung.
Akan tetapi motivasi
belajar siswa dapat
diukur dan dilihat
dari besarnya motivasi
masing-masing individu. Pengukuran
motivasi belajar siswa
dapat dilakukan dengan
melihat beberapa indikator-indikator dalam
bentuk perilaku individu
yang bersangkutan,
Indikator umum motivasi belajar
(Makmun 2010 : 210)
•
Durasi kegiatan
( berapa lama penggunaan
waktunya untuk melakukan
kegiatan ).
•
Frekuensi kegiatan
( berapa sering kegiatan
dalam periode waktu
tertentu ).
•
Persistensinya ( ketetapan
dan kelekatannya ) pada
tujuan kegiatan.
•
Devosi ( pengabdian ) dan
pengorbanan ( uang, tenaga,
fikiran, bahkan jiwa dan
nyawanya ).
•
Ketabahan, keuletan,
dan kemampuannya dalam
menghadapi rintangan dan
kesulitan untuk mencapai
tujuan.
•
Tingkat aspirasinya
( maksud, rencana, cita-cita,
sasaran, atau target, dan
ideologinya ) yang hendak
dicapai dengan kegiatan
yang dilakukan.
•
Tingkat kualifikasinya prestasi
atau produk atau
output yang dicapai dari
kegiatannya ( berapa banyak,
memadai atau tidak,
memuaskan atau tidak ).
•
Arah sikapnya
terhadap sasaran kegiatan (
Positif atau negatif ).
Pengertian prestasi belajar
Prestasi
belajar dan proses
belajar adalah satu
kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan. Karena prestasi
belajar pada hakikatnya
adalah hasil akhir
dari sebuah proses belajar.
Untuk mengetahui prestasi
belajar seorang peserta
didik biasanya dilakukan
evaluasi terhadap materi
belajar yang telah diberikan. Seberapa
besar peserta didik
mampu memberikan feed
back dari setiap
evaluasi yang diberikan,
demikianlah gambaran prestasi
belajar yang ia
miliki
•
Karakteristik remaja sekolah
(SMA)
Perkembangan Peserta Didik
Periode Sekolah Menengah Atas
( SMA ), faktor yang diperhitungkan atau
dipertimbangkan adalah yaitu
meningginya emosi yang
intensitasnya bergantung pada
tingkat perubahan fisik dan
psikis, perubahan tubuh,
kebutuhan terhadap, perubahan
minat, kapasitas, nilai-nilai,
kesempatan dan peran
yang diharapkan oleh kelompok
sosial tertentu untuk
dimainkannya yang kemudian
menimbulkan masalah. Pilihan tentatif
ini hendaklah dibuat
atau diuji coba
dalam fantasi, diskusi - diskusi, kursus -kursus, latihan kerja
dan sebagainya.
Pendidikan kewarganegaraan adalah program pendidikan berdasarkan nilai - nilai pancasila sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa yang diharapkan menjadi jati diri yang diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari – hari para pelajar. Baik sebagai individu, calon penerus generasi tua, anggota masyarakat dan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.
Hakikat Pendidikan
Kewarganegaran adalah merupakan
mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan diri
yang beragam dari segi agama,
sosial
kultural, bahasa,
usia, dan suku
bangsa untuk menjadi
warga negara yang cerdas,terampil, dan
berkarakter yang dilandasi
oleh Pancasila dan
UUD1945.
Hasil Penelitian relevan yang pertama
dari
1.Nama :
Sujito
2.Jenis
karya Ilmiah :
kuantitatif,
3.Judul : Hubungan Motivasi Orang Tua
dengan Prestasi belajar mata
pelajaran pendidikan
siswa di
SDN 4 Masaran
Kec.
Munjungan semester genap.
Tahun Pelajaran
2011 / 2012
4. variabel bebasnya
: motivasi orang
tua.
5. variabel
terikat :
Prestasi Belajar Pendidikan
Kewarganegaraan.
6.
Analisis data : korelasi product
moment
dengan rumus angka
halus.
7. Temuan penelitian
: Diperoleh r
hitung sebesar 0,884
lebih besar
daripada r tabel
0,279 pada
taraf signifikasi 5
persen dengan
interval
kepercayaan 99 persen atau
signikansi 1 persen
r product
moment 0,361. Yang
berarti
menunjukkkan adanya
hubungan antara motivasi
belajar dengan prestasi
belajar
siswa di SD
Negeri 4 Masaran.
Hasil
Penelitian Kedua
Nama : Agasta
Eka prasetya
Jenis data :
Kuantitatif
Judul : Hubungan
Motivasi belajar siswa dengan
prestasi
belajar pendidikan pada
SD Negeri 2
Masaran Kecamatan
Munjungan Kabupaten
Trenggalek. Semester Genap.
variabel bebasnya
: Motivasi belajar
siswa.
Variabel terikat :
Prestasi belajar Pendidikan
Kewarganegaraan
Analisis data :
korelasi product moment. Dengan rumus
angka
halus.
Temuan peneltian
: Perolehan r hitung
sebesar 0,233
sedangkan r
tabel product moment dengan
taraf signifikansi
5 persen menunjukkan
nilai
0,202, nilai tersebut
dapat dilihat
pada
tabel dengan jumlah
sampel N =
94, berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
maka tampak jelas
bahwa r hitung lebih
besar daripada r
yang terdapat pada tabel , yaitu 0,233 >
0,202 untuk taraf
signifikansi 5 persen. Dengan demikian
dapat dinyatakan bahwa
ada hubungan yang signifikan
antara motivasi belajar
siswa dengan prestasi belajar
pada mata pelajaran
pendidikan kewaragnegaraan siswa
SD Negeri 2
Masaran kecamatan Munjungan
Kabupaten Trenggalek Semester genap, tahun
pelajaran 2011 / 2012.
KERANGKA BERPIKIR
Dari
penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar siswa
di sekolah sifatnya relative,
artinya dapat berubah
setiap saat. Hal
ini terjadi karena
prestasi belajar siswa
sangat berhubungan dengan
faktor yang mempengaruhinya, faktor - faktor tersebut
saling berkaitan antara
yang satu dengan yang
lainnya.
Kelemahan
salah satu faktor,
akan dapat mempengaruhi keberhasilan
seseorang dalam belajar.
Dengan demikian, tinggi rendahnya
prestasi belajar yang
dicapai siswa di
sekolah didukung oleh faktor
internal dan eksternal
seperti tersebut di atas,
yang dapat digambarkan
dalam sebuah skema
sederhana di bawah
ini :
Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar dalam suatu penelitian
merupakan pegangan sebagai titik tolak dari proses yang dilakukan dalam
penelitian. Penulis mengadakan penelitian ini dengan asumsi bahwa :
•
Motivasi
belajar dapat mengoptimalkan prestasi
belajar siswa pada mata
pelajaran Pendidikan kewarganegaraan
•
Sekolah
telah belajar secara
benar sehingga nilai – nilai hasil
belajar siswa pada
mata pelajaran pendidikan
kewarganegaraan yang tercantum
dalam leger nilai
semester genap 2012 / 2013 merupakan
pencerminan prestasi belajar
sesungguhnya.
•
Setiap
siswa memiliki motivasinya
sendiri – sendiri ada yang
tinggi dan ada yang
rendah.
Hipotesis penelitian
– Hipotesis
alternatif ( Ha ) atau
hipotesis diterima yang
menyatakan adanya hubungan variabel X
dan Y, Adapun
rumusnya adalah terdapat hubungan
yang signifikan antara
Motivasi Belajar dengan
Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester
Genap Tahun Pelajaran
2012/2013.
–
Hipotesis Nol (
Ho ) atau hipotesis
ditolak yang menyatakan
tidak adanya hubungan variabel
X dan Y ,
adapun rumusnya adalah
Tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara Motivasi
Belajar dengan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester
Genap Tahun Pelajaran
2012 / 2013.
Metode Penelitian
•
Rancangan
penelitian dalam suatu penelitian ilmiah digunakan sebagai pedoman bagi
peneliti untuk melakukan penelitian. Penelitian ini bersifat penelitian korelasional, yaitu penelitian
yang dilakukan untuk
mengetahui tingkat hubungan
antara 2 variabel
atau lebih, tanpa
melakukan perubahan atau
tambahan atau manipulasi
terhadap data yang
memang sudah ada.
•
Secara khusus
sifat penelitian ini
menggunakan korelasional sejajar
yang bertujuan untuk
mengetahui apakah ada
hubungan ( korelasi ) antara
motivasi belajar siswa
dengan prestasi belajar
pendidikan kewarganegaraan. Dalam
penelitiannya peneliti hanya
ingin tahu. Apakah
tingkat motivasi belajar
siswa berhubungan dengan
prestasi belajar pendidikan
kewarganegaraan. Sehingga dari
kedua variabel tersebut
peneliti hanya menggunakan
rumus – rumus tertentu, kemudian
dari hasil perhitungan
dapat ditemukan ada
tidaknya hubungan dan
apabila ada, seberapa
eratnya hubungan itu
Jenis
penelitian
jenis
penelitian ini adalah
kuantitatif, yaitu penelitian
yang digunakan untuk
meneliti populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan
data, instrument penelitian,
dan analisis datanya,
menggunakan kuantitatif (
statistik ). Menurut Suharsimi
Arikunto penelitian kuantitatif
merupakan penelitian yang
banyak menggunakan angka,
mulai dari pengumpulan
data, penafsiran data,
penampilan dan hasilnya.
Prosedur penelitian
Langkah awal
yang dilakukan peneliti
adalah :
Dalam
tahap ini kegiatan
yang dilakukan oleh
peneliti adalah mengurus
surat izin penelitian di
lapangan dengan meminta
surat izin penelitian
dari STKIP PGRI
Trenggalek lalu diberikan
kepada kepala Sekolah SMK
NEGERI I Trenggalek, dan mulai
mengadakan survey mengenai
keadaan dan kondisi
sekolah dan mengadakan koordinasi pada
guru Pendidikan Kewarganegraan.
Tahap pelaksanaan
Tahap
lapangan :
Dalam tahap ini peneliti
menentukan penelitian dengan
menyebat angket pada
sampel atau responden
dan melakukan kegiatan
pendokumentasian, kegiatan tersebut
ditetapkan dengan cara :
•
Pengumpulan data
•
Pengolahan data
•
Mengambil deskripsi
kesimpulan
•
Penulisan hasil
rancangan penelitian
Tahap pelaporan
Menyusun laporan dengan
melakukan konsultasi pada
dosen pembimbing dengan
sistematika penulisan sebagai
berikut :
•
BAB I PENDAHULUAN
•
BAB II KAJIAN
PUSTAKA
•
BAB III METODE
PENELITIAN
•
BAB IV HASIL
PENELITIAN
•
BAB V PENUTUP
POPULASI
Populasi
dalam penelitian adalah
seluruh siswa kelas
X Trenggalek yang
tersebar pada 3
ruang kelas dengan
rata – rata jumlah siswa
per kelas =
34 siswa, sehingga
populasinya berjumlah 102
siswa, populasi diambil
semua dari 102
siswa, karena populasinya
cukup homogen.
Dalam
penelitian ini yang
diteliti adalah siswa
kelas X jurusan
pertanian dengan alasan
untuk mengetahui tingkat
motivasi belajar ketika
masih duduk di
kelas I, sehingga
mereka harus menyesuaikan
diri dengan kebiasaan
seperti tata tertib
sekolah, kondisi atau
fasilitas sekolah dan
atmosfer pembelajaran
SAMPEL
peneliti menggunakan
titik tengahnya diambil
sebesar 45% dengan
tingkat kepercayaan 5%.
Karena populasinya berjumlah
102 siswa, yang
artinya 100 lebih
2 siswa, sehingga
penelitian ini merupakan
penelitian sampel.
Cara pengambilan
sampel ditetapkan dengan
Random sampling, diberi nama
demikian karena di dalam mengambil sampelnya peneliti mencampur subjek subjek
di dalm populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian maka
peneliti terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek
untuk dijadikan sampel.
Identifikasi Variabel
penelitian
Berikut akan dijelaskan
mengenai variabel penelitian,
yaitu :
– Variabel
bebas adalah ( Variabel X ) :
Motivasi Belajar Mata
Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester
Genap Tahun Pelajaran
2012 / 2013.
– Variabel terikat adalah ( Variabel Y ) :
Prestasi belajar Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan Siswa
Kelas X Jurusan
Pertanian SMK Negeri
I Trenggalek Semester
Genap Tahun Pelajaran
2012 / 2013.
Metode Angket
Angket
adalah sejumlah pertanyaan
tertulis digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden
dalam arti mengungkapkan
data tentang motivasi
belajar, laporan tentang
pribadinya, hal – hal yang
ia ketahui atau
informasi, baik berupa
anggapan, pendapat, atau
sikap dari para siswa
kelas X jurusan
pertanian SMK Negeri I
Trenggalek, yaitu Peneliti memberikan pertanyaan
dan pernyataan secara
tertulis kepada responden untuk dijawab
dengan menggunakan, Penyusunan angket
motivasi belajar siswa yang
mengacu kepada motivasi
belajar yang terdiri
dari 20 item. Adapun
jenis angket yang
digunkan adalah tipe
pilihan ganda, yang
pertanyaannya disesuaikan dengan
permasalahn yang diteliti
dan siswa tinggal
memilih salah satu
alternatif jawaban yang
telah tersedia dan
dianggapnya paling sesuai
dengan keadaan sebenarnya.
Metode dokumentasi
Metode
ini penulis gunakan
untuk mendapatkan data komplementer tentang
prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran pendidikan kewarganegraan siswa kelas X
jurusan pertanian SMK Negeri
I Trenggalek, serta
hal lain yang
berkaitan dengan penyempurnaan
penelitian ini, yaitu
dengan meneliti bahan
dokumentasi yang ada
dan mempunyai relevansi
dengan tujuan penelitian,
metode
ini digunakan untuk
mengumpulkan data yang
berkaitan informasi tentang
sekolah mengenai jumlah,
dan keadaan guru,
laporan - laporan program kegiatan
siswa, struktur organisasi
sekolah, struktur kerja,
karyawan serta dokumen –
dokumen lain yang
diperlukan. melalui dokumentasi
diharapkan dapat dipertanggung jawabkan dan
dipertahankan keabsahan datanya
Metode Analisis Data
Untuk menentukan nilai dari motivasi belajar siswa yang disimbolkan dengan (X), diperoleh dengan cara menjumlahkan
seluruh nilai prestasi belajar PKn, kemudian dibagi dengan banyaknya responden/
individu:
Keterangan:
MX :
rata-rata nilai prestasi belajar
∑X : jumlah
prestasi belajar PKn siswa
N : jumlah responden
Untuk
menentukan nilai dari prestasi belajar mata pelajaran PKn disimbolkan dengan
(Y), diperoleh dengan cara menjumlahkan seluruh nilai prestasi belajar PKn,
kemudian dibagi dengan banyaknya responden/ individu :
Rumus korelasi
product moment
Untuk menghitung biasanya korelasi antara motivasi belajar dengan
prestasi belajar PKn siswa kelas X Jurusan Pertanian SMKN 1 Trenggalek peneliti
menggunakan statistik korelasi Product Moment, rumus yang digunakan untuk
menentukan koefisien korelasi ini :
Metode
Penyimpulan Data
Metode penyimpulan data dalam penelitian merupakan
suatu cara yang dipergunakan untuk menyimpulkan data yang diperoleh dari tempat
penelitian. Sesuai dengan sifat, dan metode analisis data, peneliti
menyimpulkan metode datanya dengan menggunakan statistik dengan rumus Product
Moment. Kemudian mengkonsultasikan antara r hitung dengan r tabel pada taraf
signifikansi 5%.
Jika r hitung > r
tabel pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis alternatif (HA) diterima dan
hipotesis nihil (Ho) ditolak.
Jika nilai r hitung
< r tabel pada taraf signifikansi
5% , maka hipotesis alternatif
(Ha) ditolak dan hipotesis Nihil (Ho) diterima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar