disusun sebagai salah satu syarat untuk melengkapi
tugas mata kuliah
TAP ( IDIK – 4500)
Heru Rahardi Sopiyanto : 826097853
LAPORAN
TUGAS AKHIR PROGRAM S-1
FKIP - UT
KASUS MATA PELAJARAN
BAHASA INDONESIA
ILMU PENGETAHUAN ALAM
MATEMATIKA

Oleh
HERU RAHARDI SOPIYANTO
NIM. 826097853
KEMENTERIAN
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDKAN TINGGI
UNIVERSITAS
TERBUKA
UPBJJ
MALANG POKJAR TRENGGALEK
PROGRAM
S - 1 PGSD
2016
|
Assalamu’alaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah swt. Yang telah melimpahkan rahmat taufik dan hidayahNya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Tugas Akhir Program (
TAP ) pada program S I PGSD Universitas Terbuka. Laporan ini berisi dua bagian
,yaitu analisa kasus bidang eksak ( IPA,
MATEMATIKA ), dan non eksak ( BAHASA INDONESIA )
Dalam
laporan ini penulis paparkan pemecahan masalah pada pembelajaran melalui
Kerangka ( PTK ) yang penulis lakukan berdasarkan kasus pembelajaran kemudian
ditindak lanjuti dengan analisisa, rumusan masalh, pemecahan masalah dan
rencana perbaikan pembelajaran. Penulis juga mendapat bimbingan dan arahan dari
tutor serta saran, pendapat dan masukan teman -teman yang merupakan bagian tak
terpisahkan dari keberhasilan ini. Selain itu, laporan ini ditulis guna
melengkapi tugas mata kuliah Tugas Akhir Program, program S I Pendidikan Guru
Sekolah Dasar ( PGSD ) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Terbuka ( UT ).
Dalam
proses penulisan dan penyusunan laporan ini banyak pihak yang telah membantu
penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Sanyoto, M.Pd. selaku
Tutor TAP.
2. Para Tutor UPBJJ-UT Pokjar Trenggalek
yang telah memberi kuliah bekal pengetahuan yang berguna dalam penulisan
laporan ini.
3. Teman sekelompok dan semua pihak yang
tak dapat kami sebut satu persatu yang ikut berperan untuk kesuksesan
penyusunan laporan Tugas Akhir Program ini.
Penulis
sangat berharap kritik dan saran untuk perbaikan pembelajaran selanjutnya.
Semoga melalui tulisan ini sanggup meningkatkan Pembelajaran siswa Sekolah
Dasar khususnya pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, Matematika dan Bahasa Indonesia.
Semoga
Allah swt senantiasa melimpahkan rahmat taufik dan hidayah - Nya kepada kita
dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa terutama dalam mempersiapkan peserta
didik cerdas dan berakhlak mulia,amin.
Wasaalamu’allaikum
Wr.Wb
Trenggalek,
Juni 2016
|
KASUS PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Pak Agung
Saputra mengajarkan mata pelajaran bahasa indonesia di SD Jambu 02, Topik yang
diajarkan adalah membaca permulaan. Metode yang digunakan adalah metode SAS.
Selama pelajaran berlangsung siswa dilatih membaca dengan langkah-langkah yang
dianjurkan dalam metode SAS. Akan tetapi para siswa membaca tujuh langkah
membaca permulaan yang disarankan metode SAS, tampak seperti menghafal unsur-unsur kalimat tersebut. Akibatnya hasil
pembelajaran membaca permulaan tidak seperti yang diharapkan. Para siswa mampu
membaca tetapi tidak mampu menunjuk unsur kalimat yang dibaca pada waktu
membacanya
1.
Selama pelajaran berlangsung siswa kurang mampu
menunjuk unsur kalimat yang dibaca pada waktu pembacaan berlangsung.
2.
Evaluasi hasil belajar siswa yang dilakukan Pak
Agung menunjukkan bahwa 25% siswa mendapatkan nilai kurang baik, siswa belum
mampu membaca unsur kalimat dengan tepat.
Dari kasus
itu dapat diketahui bahwa para siswa SD kelas II yang Pak Agung dalam bahasa
dan sastra Indonesia menunjukkan bahwa ada sebagian siswa yang mendapatkan
masalah. Masalah itu adalah sebagian siswa belum mampu membaca dengan
penunjukan yang benar antara yang dibaca dengan penunjuknya, sehingga dari
evaluasi yang dilakukan ditemukan siswa hasil belajarnya kurang mencapai 25%.
Soal / pertanyaan :
Temukan permasalahan dan
berikan solusi dengan menggunakan kerangka berpikir memecahkan masalah
1.
Identifikasi masalah
a.
Pembelajaran bahasa indonesia dengan menggunkan metode SAS
Pak Agung kurang berhasil
b.
Hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia kurang dari 25 %
2.
Analisis Masalah
a.
Tujuh langkah metode SAS tidak dilaksanakan secara maksimal
(hanya 3 saja yang diterapakan)
b.
Sebagian Siswa hanya menghafal unsur-unsur kalimat, tetapi tidak mampu
menunjuk unsur kalimat yang dibaca pada waktu membacanya.
3.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca?
b.
Bagaiamana penerapan pembelajaran guru dalam menggunakan
metode SAS ?
4.
Tujuan Perbaikan
a.
Menerapkan Tujuh
langkah metode SAS yang dianjurkan secara benar
b.
Memodifikasi tataan
materi ajar yang disajikan dengan model SAS sehingga diharpakan proses siswa “
membaca menghafal “ dapat diminimalkan.
5.
Pemecahan masalah
a.
Bahan ajar yang akan dilatihkan, disusun sedemikian
rupa variasinya, sehingga tidak akan terhafal oleh siswa.
b.
Langkah pembacaan
(MMP) dalam bentuk proses struktural analitik sintesis (SAS) dengan sarana
tubian minimal mengandung 5 huruf
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SDN Jambu 02
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester :
II / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Aspek : Membaca
STANDAR KOMPETENSI:
1. Memahami teks dengan
membaca intensif (150 – 200 kata) dan membaca puisi
A.
KOMPETENSI DASAR :
1.1 Menjawab dan atau mengajukan pertanyaan
tentang isi teks agak panjang (150
– 200 kata) yang dibaca secara intensif
B.
INDIKATOR :
a.
Membaca
dengan lafal dan intonasi yang benar
b.
Menjawab
pertanyaan bacaan
c.
Mengajukan
pertanyaan
C.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a.
Setelah pembelajaran ini selesai siswa
diharapkan dapat memahami isi
bacaan dengan tepat
D.
Karakter siswa yang diharapkan :
Kreatif, Dapat dipercaya, Rasa hormat dan perhatian, Tekun,
Tanggung jawab, Berani
.
E.
MATERI :
§ Bacaan
150 – 200 kata
F.
METODE PEMBELAJARAN:
§
Inquiry
§
Pemberian tugas
§
Demonstrasi
§
Ceramah
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN:
a.
Pendahuluan
1)
Guru memberikan salam.
2)
Mempersiapkan segala sesuatu yang akan
mendukung proses pembelajaran.
3)
Siswa dikondisikan ke dalam situasi yang
kondusif.
Apersepsi dan Motivasi:
Guru menjelaskan kepada siswa untuk
memperhatikan teks ketika, karena teks tersebut berhubungan dengan teks yang akan dibacakan.
b.
Inti
& Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1)
Guru menerangkan pengertian kegiatan membaca beserta
contohnya.
2)
Siswa diajari membaca teks dengan memperhatikan lafal,
intonasi, jeda yang benar.
3)
Siswa membaca teks sendiri
& Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
1)
Siswa menirukan guru membacakan teks karya guru sendiri.
2)
Siswa diajari membuat teks dengan benar.
3)
Siswa mencatat karya / membuat sendiri teks bacaan ke dalam
buku tugasnya masing –masing.
4)
Guru mengajukan pertanyaan tentang isi teks yang dibuat oleh
siswa sendiri.
5) Siswa menjawab pertanyaan dengan mendiskusikan bersama teman sebangkunya.
6) Guru berkeliling mengamati diskusi siswa.
& Konfirmasi
Dalam kegiatan
konfirmasi, guru:
1)
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa
2) Guru bersama siswa bertanya
jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan.
c.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan
penutup, guru:
1) Siswa diminta mencari teks bacaan anak (cerita anak, dongeng, cerita rakyat) bersama kelompoknya. Kemudian,
membacakan hasilnya di depan kelas dengan lafal dan
intonasi yang tepat.
2) Guru memberi motivasi untuk belajar lebih giat dan jangan takut salah
dalam membaca nyaring di pertemuan yang akan datang.
3) Salam dan doa.
- ALAT PEMBELAJARAN :
·
Contoh teks pendek
- SUMBER PEMBELAJARAN :
Sang Petualang 3. Bahasa
Indonesia untuk SD/MI kelas 3 hal 54 – 57
Jakarta : Puskur (2010).
- PENILAIAN :
|
Indikator Pencapaian
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Instrumen
|
Contoh Instrumen
|
|
·
Menirukan
pembacaan teks anak dengan lafal dan intonasi yang tepat
·
Menjawab
pertanyaan ten tang isi teks bacaan
|
Teknis
tes: praktek kinerja
Non
tes: perbuatan
|
Bentuk:
produk dan penugasan
Instrumen:
daftar tugas
|
·
tirukanlah
pembacaan teks yang bertema anak dan cerita rakyat.
|
k.
RINGKASAN MATERI ( Terlampir)
l.
FORMAT KRITERIA PENILAIAN
& Produk
( hasil diskusi )
|
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
|
1.
|
Konsep
|
* semua benar
* sebagian besar benar
* sebagian kecil benar
* semua salah
|
4
3
2
1
|
& Performansi
|
No.
|
Aspek
|
Kriteria
|
Skor
|
|
1.
2.
3
|
lafal
intonasi
kelancaran
|
* jelas
* kurang jelas
* tidak jelas
* baik
* cukup
* kurang
* lancar
* kurang
* tidak lancar
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
&
Lembar
Penilaian
|
No
|
Nama
Siswa
|
Performan
|
Produk
|
Nilai
|
|
|
Kerjasama
|
Partisipasi
|
||||
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7..
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
|
|
|
|
|
|
KKm : 75
Lampiran
Ringkasan Materi
Paket Satu
Ini ibu Ani ibu ini Ani Ani ini ibu
Ini
Ani ibu ini Ani dini ini budi titi
Ni
ini Ani di ini Ani bu ini Ani
I
– ni i – bu A – ni A-ni – i - ni i – bu i
– bu i – ni a – ni
I ini
ibu Ani u ini ibu
Ani b – u ini
ibu Ani
N
– i ini ibu Ani i – n ini ibu
Ani A – n ini
ibu Ani
N
– i ini
ibu n – i d – i
ini ibu b – u n – i ini
ibu
Bu i – ni
di – ni bu i – ni
i – bu di – ni A ni – ni
i – ni bu
Ini
di
ibu Ani ini ni ibu
Ani ini bu ibu
Ani
Ini ibu dini Ani Ani ini
Ibu dini Ibu Ani
ini dini
Ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan oleh guru dala menggunakan proses tubian ini, yakni :
1) guru harus
membacakan baris pertama dengan nyaring untuk ditirukan baris kedua seperti
pelaksanaan pembacaan baris pertama
demikian seterusnya.
2) Guru membaca
nyaring bahan tubian untuk ditirukan anak satu per-satu
3) Guru meminta
anak membaca bahan tubian dari tempat duduknya secara bergantian,
sedangkan guru menunjuk kalimatnya.
4) Guru dapat meminta salah satu anak maju untuk
membaca sendiri tubian yang menjadi
bahan ajar. Hal lain yang harus diperhatikan guru adalah
paket di atas sebaiknya
digunakan untuk satu kali pertemuan,
untuk pertemuan berikutnya paket tersebut
sebaiknya dimanfaatkan untuk bahan ajar.
KASUS MATA PELAJARAN IPA ( EKSAKTA )
Pak Sukirno akan mengajar pelajaran IPA materi
gaya magnet kelas 5 semester 2. Pada waktu itu dia mencari kit tetapi tidak
menemukan, karena sekolahnya sedang direnovasi, jadi barang – barang masih
bercampur menjadi satu.
Pak Sukirno tidak ambil
pusing dia mulai pelajaran tanpa alat peraga. Pak Sukirno berkata kepada siswa
bahwa KIT- nya masih terselip diantara barang – barang gudang, lalu menuggaskan
kepada salah satu siswa yang memiliki magnet untuk mengambil dirumahnya, sambil
menunggu siswa itu mengambil magnet guru
menerangkan tentang materi magnet.
Sepuluh menit kemudian siswa itu muncul dengan membawa satu magnet dan
paku. Setelah itu siswa memberikan magnet itu kepada guru, guru mulai
mendemonstrasikan tanpa menugaskan siswa untuk melakukan percobaan, karena
magnetnya cuma satu dan percobaan yang membutuhkan alat peraga lain masih
banyak jadi terpaksa hanya diterangkan saja, siswa mendengarkan dan
memperhatikan contoh gambar – gambar di buku paket. Selesai memperhatikan guru
bertanya kepada siswa “Anak –anak apakah sudah mengerti penjelasan dari pak
guru?” (Siswa diam) Guru bertanya lagi
,”Apakah Ada pertanyaan lain?” siswa menjawab “Tidak Pak !”. Karena waktunya
tinggal sedikit guru memberikan soal
evaluasi, tetapi hasilnya sangat
mengejutkan hasilnya ; 60% siswa tidak tuntas, bahkan banyak dari mereka tidak
menjawab (kosong),
Soal dan Pertanyaannya:
bagaimana caranya Pak Sukirno untuk memperbaiki pembelajarannnya, dengan membuat
rencana perbaikan pembelajaran (rpp)
1.
Identifikasi permasalahan :
a.
Pak Sukirno mengajar pelajaran IPA tentang gaya magnet klas 5
sem 2.
b.
Pak Sukirno tidak membawa alat peraga dan tidak melakukan
kegiatan
pendahuluan.
c.
Pak Sukirno menugaskan salah satu siswa untuk mengambil magnet
di rumahnya (waktu, 10 menit).
d.
pak Sukirno mendemonstrasikan materi tanpa melakukan
percobaan..
2.
Analisis masalah :
a.
Guru hanya menggunakan metode belajar demonstrasi padahal
materinya adalah gaya magnet yang bertumpu pada fakta - fakta lapangan
b.
Siswa tidak diajak melakukan / mengalami (Praktik
langsung)sendiri proses terjadinya gaya magnet .
c.
Hasil belajar siswa rendah, ditunjukkan dari hasil post tes.
3.
Rumusan masalah :
a.
Mengapa Pak Sukirno tidak membawa Alat peraga dan tidak
melakukan kegiatan pendahuluan / apersepsi?
b.
Mengapa Pak Sukirno harus menugaskan salah satu siswa untuk
mengambil magnet di rumahnya?
c.
Mengapa Pak Sukirno hanya berdemonstrasi tanpa melakukan
percobaan ?
d.
Mengapa hasil belajar siswa pada waktu post tes, hasilnya
rendah ?
4.
Alternatif pemecahan masalah / perbaikan
:
a.
Seharusnya Pak Sukirno sebelum mengajar membuat dan melakukan
persiapan dengan matang, mengecek alat dan bahan, dan menata alokasi waktu agar
tidak menghabiskan jam pelajaran. Jika alat dan bahan di sekolah tidak ada pak
sukirno bisa mencari alternatif lain dengan, mencarinya di rumah /
Membeli atau membuat sendiri
atau bisa juga menugaskan siswa membawa
peralatan yang dibutuhkan sehingga
keesokan harinya mereka ketika praktik dapat berjalan dengan
b.
Pak sukirno seharusnya tidak menugaskan siswa mengambil alat
peraga yang mereka miliki di rumahnya karena dapat mengulur –ngulur waktu
belajar dan menytita waktu siswa yang
disuruh tadi untuk mengikuti pembelajaran.
c.
Guru seharusnya menggunakan metode dari dominan metode
ceramah dan demonstrasi diganti dengan menggunakan metode eksperimen
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah : SD N Jambu 02
Mata Pelajaran : SAINS / IPA
Materi Pokok : Energi dan Perubahannya
Kelas/Semester : V / 2
Waktu : 2 x 35 menit (1 X pertemuan)
Metode : Eksperimen, penugasan
Standar Kompetensi :
5. Memahami hubungan antara
gaya, gerak, dan energi, serta fungsinya
A. Kompetensi
Dasar
5.1 Mendeskripsikan hubungan
antara gaya, gerak dan energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek,
gaya magnet)
B. Tujuan
Pembelajaran :
Ø Siswa dapat mempraktikan kekuatan gaya
magnet.
Ø Siswa memahami kekuatan gaya magnet yang dipengaruhi
oleh ketebalan benda dan jarak.
Ø mengetahui gaya tarik magnet terkuat pada
daerah kutub .
&
Karakter siswa yang diharapkan : Teliti, dapat
berinteraksi dengan orang
lain, tanggung
jawab tekun, disiplin,
hormat.
C. Materi
Essensial
Gaya magnet
Ø Kekuatan gaya magnet
D. Media
Belajar
o
Heri Sulistyanto, 2008. IPA untuk SD Kelas V.Hal. 89 -
106.Jakarta : Puskur. Departemen pendidkan nasional
o
Sebuah
magnet, peniti, paku payung, klip kertas dari besi, saputangan, kertas, karet
penghapus, pensil, uang logam, batu kerikil, selembar karton, selembar mika,
kardus, pensil, benang tipis, penggaris
E. Rincian
Kegiatan Pembelajaran Siswa
Salam
dan absensi
Apersepsi dan Motivasi :
o
Mengulang materi pertemuan sebelumnya
o
Menyampaikan Indikator Pencapaian
Kompetensi dan kompetensi yang diharapkan dicapai dalam pembelajaran
|
(5 menit)
|
& Eksplorasi
Dalam kegiatan
eksplorasi, guru:
4)
Melibatkan peserta didik secara aktif
dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
5)
memfasilitasi peserta didik melakukan
percobaan di lapangan.
& Elaborasi
Dalam kegiatan
elaborasi, guru:
6)
Siswa berkelompok untuk melakukan
pengamatan sesuai (jumlah siswa di kelas)
7)
Siswa mengerjakan Lembar Kerja Siswa
buatan guru untuk langkah – langkah pengamatan gaya magnet
8)
Guru menjadi mediator, fasiltator,
instruktor, evaluator .
9)
Siswa membaca laporan hasil pengamatan
(perwakilan kelompok).
10) Siswa
dibantu guru membuat ringkasan/rangkuman materi magnet dan di catat di buku
tulis masing - masing.
& Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
11) Guru
bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui meluruskan kesalahan
pemahaman, dan memberikan penguatan berupa nasihat di bidang IPA
|
(55 menit)
|
o
Guru memberi kesimpulan :
-
Gaya tarik magnet yang paling kuat
terletak di bagian kutubnya
-
Magnet memiliki dua kutub yaitu kutub
utara dan kutub selatan
|
(10 menit)
|
o
membaca materi berikutnya
o
memberi soal untuk dikerjakan di ruah (5
soal uraian)
|
|
F.
Ringkasan Materi
(terlampir)
G.
Penilaian:
S
Teknik :
Kelompok
S
Bentuk :
Laporan dan unjuk kerja
S
Instrumen : Pembuktikan kekuatan gaya magnet
Kriteria Penilian
|
No.
|
Indikator
|
Deskriptor
|
Skor
|
|
1.
2.
3.
4.
|
Ketepatan
jawaban
Kerjasama
Sikap
Ketelitian
|
S
Tepat
S kurang
S tidak
S baik
S kurang
S tidak
S baik
S kurang
S tidak
S teliti
S kurang
S
tidak
|
4
2
1
4
2
1
4
2
1
4
2
1
|
& Lembar Penilaian
|
No
|
Nama
Siswa
|
Performan
|
Ketepatan
Jawaban
|
Sikap
|
Nilai
|
|
|
Ketelitian
|
Kerjasama
|
|||||
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7..
8
9
10
|
|
|
|
|
|
|
KKm
: 75
LAMPIRAN
Ringkasan materi
·
kekuatan gaya magnet dipengaruhi oleh:
a.
Ketebalan benda / magnet
b.
jarak magnet terhadap benda lain misal besi, paku.
·
gaya magnet terkuat terletak pada kutubnya
·
medan magnet adalah daerah tertentu disekitar magnet yang
masih dipengaruhi oleh gaya tarik magnet.
·
garis – garis gaya magnet adalah pola – pola tertentu yang
disebabkan adanya medan (gaya tarik ) magnet.
Lembar
kerja Siswa
Siswa melakukan pengamatan
dengan LKS yang ada di buku paket sains hal: 90 - 92. Kegiatan 6.1 ; 6.2..
Lembar
Soal
1. Jelaskan apa yang dimaksud
dengan medan magnet dan pada bagian manakah magnet memiliki medan magnet yang
terbesar!
2. Jelaskan bagaimana cara membuat magnet !
3. Apa yang mempengaruhi
kekuatan gaya magnet?
4. Sebutkan manfaat gaya magnet
dalam kehidupan sehari-hari ?
5. Sebutkan Bahan
/ benda –benda yang dapat ditarik oleh
magnet
Kunci
jawaban
1.
Daerah yang
dilingkupi oleh garis gaya magnet disebut medan magnet. Ujung - ujung magnet disebut juga kutub
magnet. Pada bagian inilah magnet memiliki kekuatan terbesar dibandingkan
bagian magnet lainnya
2.
Terdapat beberapa
cara dalam pembuatan magnet di antaranya adalah cara induksi, menggosok, dan
mengalirkan arus listrik.
3.
1) Cara induksi
4.
Magnet dapat dibuat dengan cara induksi,
yaitu mendekatkan atau menempelkan magnet pada benda yang akan dijadikan
sebagai magnet, contohnya paku. Benda magnetis yang menempel pada magnet dapat
2)
Cara Menggosok
Magnet dapat dibuat
dengan cara menggosok benda yang akan dijadikan magnet dengan magnet batang
yang kita miliki atau terdapat di sekolah. Untuk mendapatkan magnet dengan cara
menggosok, lakukanlah langkah-langkah berikut ini.
a)
Letakkan sebatang
besi atau baja yang akan dijadikan magnet di atas meja.
b) Gosokkan salah satu kutub magnet pada besi
atau baja tersebut dengan
kuat dan searah.
Lakukan gosokkan
tersebut berulang-ulang. Semakin lama meng-gosok maka semakin kuat
kemagnetannya
3) Mengalirkan arus listrik
Untuk membuat magnet
dengan cara mengalirkan arus listrik, kita membutuhkan paku yang cukup besar,
kawat kumparan, dan batu baterai sebagai sumber arus listriknya. Perhatikan
cara pembuatan magnet dengan mengalirkan arus listrik berikut ini!
a)
Lilitkan paku dengan
kawat kumparan. Semakin banyak kumparan maka kemagnetannya akan semakin kuat
b)
Sambungkan kedua
kawat kumparan pada batu baterai.
Dekatkan paku
tersebut dengan jarum atau paku payung maka jarum dan paku payung akan menempel
pada paku
3.
Kekuatan gaya magnet
dipengaruhi oleh garis gaya magnet dan jarak benda magnetis
4.
a. Untuk dinamo mobil mainan atau dinamo yang
terdapat di sepeda
b.
Untuk pengunci kotak
pensil atau tas, kompas, speaker radio, mikrofon, antena pada mobil remot
kontrol, dan alarm pengaman mobil. Semua benda tersebut menggunakan gaya magnet
c.
Magnet juga digunakan
pada alat-alat berat untuk mengangkut benda-benda dari besi. Magnet tersebut
berasal dari aliran listrik oleh karena itu disebut elektromagnet
5.
- Magnet batang
- Peniti
- Paku payung
- besi
KASUS MATEMATIKA
Pak Budi guru di SD sedang
melaksanakan pembelajaran matematika di kelas 3 tentang bangun datar, siswa
diajak menemukan bangun yang beraturan seperti persegi dan persegi panjang.
Proses pembelajaran yang terjadi sebagai berikut.
Guru : Anak - anak hari ini kita akan
mempelajari tentang bangun datar l.
Kalian tentu sudah mengetahui
bentuk bangun persegi. Lihatlah pada
papan tulis, tunjukkan bangun mana
yang berbentuk persegi,
Eno dapatkah kamu menunjukkan
bangun mana yang berbentuk
persegi.
Pada papan tulis sudah
terpampang berbagai gambar bangun – bangun datar, baik yang beraturan maupun
yang tidak beraturan.
|


|
|
|||||||||
|
||||||||||
|
||||||||||
|
||||||||||
Eno : Yang termasuk bangun persegi dan persegi panjang adalah
bangun
H dan
G
Guru : Ya benar, bagus sekali
jawaban kamu. Sekarang bagaimana
mencari nama –nama bangun datar
lain yang beraturan. Untuk itu
saya meminta kalian membagi
kelompok untuk mengerjakan semua
perintah yang ada dalam LKS.
Kalian sudah siap kan... dengan alat
tulis kalian ?
Siswa : siap Pak ...
Pak Budi membagi siswa ke
dalam beberapa kelompok, satu kelompok terdiri dari 3 – 5 orang. Selanjutnya
pak Budi membagi lembar kerja kepada siswa. Secara garis besar isi LKS
berkaitan dengan materi berikut .

Petunjuk
: Tulislah
nama – nama bangun di bawah ini ! (lembar Kerja 1)