Sabtu, 30 Januari 2016


                                                           contoh konsep / kerangka PTK
                         
Judul yang dirumuskan adalah: PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB SINGKAT INTERAKTIF DALAM PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X SMAN I KAMPAK TAHUN 2012” (PADA KONSEP HUKUM DAN PERADILAN).
Bidang kajian: mata pelajaran ppkn dengan materi pelajaran sistem hukum dan peradilan nasional, sedangkan bidang kajiannya tentang penggunaan metode tanya jawab singkat interaktif
Konsep  hukum merupakan konsep yang tidak lain diangkat dari dunia kenyataan, apa yang biasa dilakukan orang kemudian menjelma menjadi hukum.Yang artinya hukum ini asalnya dari kehidupan itu sendiri, siswa  perlu dibimbing untuk memahami apa yang disebut kebiasaan yang menjadi sebuah  tata norma atau yang kita kenal hukum. Maka dari itu perlu suatu mekanisme penyampaian materi yang efektif, efisien.
Latar belakang masalah; 1Mempelajari hukum lebih lanjut peradilan, diperlukan pengejawantahan mendalam. Sehingga siswa secara tidak  langsung mempelajari juga istilah-istilah hukum,Fungsi dan tujuan hukum, walaupun demikian konsistensi menggali makna hukum dan wujudnya amat menentukan penemuan ide yang sesuai dengan hakikat hukum itu sendiri. Makna hukum tidak selalu sama dengan standar pembuatan materi ajar, tapi harus disesuaikan dengan konteks kekinian (uptodate).
2peneliti menggunakan metode ini karena mudah dilaksanakan sesuai waktu,kemampuan,biaya, daya dukung yaitu kondisi dan situasi, mengingat peneliti juga masih baru pertama kali melaksanakannya.
3Fakta yang terjadi dalam hal transfer informasi siswa masih simpang siur, kadang-kadang digandakan pengertian peradilan dan hukum. Padahal bermakna satu, adanya berbagai pengertian yang berbeda pada dasarnya mengandung ciri-ciri sama.
4Peneliti kurang puas pada hasil belajar siswa ketika memancing memory siswa pengetahuan tentang norma,nilai,aturan lebih-lebih hakikat hukum. Hanya satu sampai empat siswa yang bisa menjawab mayoritas masih terasa asing oleh mereka. Seandainya hal ini dibiarkan tidak menutup kemungkinan akan berdampak pada aspek kognitif serta aspek afektif. Tingkat berpikir, kepekaan nurani siswa kurang didayayakan, atas dasar itulah penulis menganggap perlu adanya terobosan baru, yaitu dengan menggagas format baru dalam pembelajaran
5Tindakan yang dirasa tepat oleh peneliti sekarang yaitu dengan menggunakan metode tanya  jawab singkat interaktif. Metode tanya jawab singkat dalam rangka studi ini adalah model / cara penyajian dengan penekanan proses pembelajaran memberi peluang peserta didik berperan berbicara berimajinasi, berpikir,merasa.Kedua belah pihak guru dan murid saling berinteraksi dalam proses dialog, pembelajaran untuk memberikan motivasi kepada siswa agar timbul keinginan dalam dirinya untuk bertanya selama proses pelajaran atau berusaha menjawab bila guru mengajukan pertanyaan Metode tanya jawab merupakan penyajian materi pembelajaran dalam pertanyaan yang harus diajukan baik secara dua arah maupun tiga arah atau berdasarkan jumlah siswa. Dari pernyataan di atas, sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa singkat berarti menjaga peserta didik agar tidak terlalu berlebihan dalam komuikasi dan guru juga membatasi dirinya mengaktualisasikan dirinya. sedangkan interaktif pendekatan psikologis dan biologis pada siswa. Cara tersebut menampilkan kehangatan–keakraban-kesambungan (empati) antara guru dan murid. Sebagai sebuah format perencanaan pembelajaran metode tanya jawab singkat interaktif ini menawarkan beberapa kelebihan;
1        format ini cocok untuk diterapkan dalam materi pembelajaran yang bersifat pembentukan kepribadian,hatinurani,perubahan sikap dan analisis terhadap fenomena serta konsep-konsep sosial.
2        Siswa merasa senang bergairah, mandiri dalam belajar merasakan sendiri perubahan pola pikir,sikap atas kemauan dan usahanya sendiri 
3        Pembelajaran ini dapat memfasilitasi pengembangan aspek kognitif, afektif , psikomotor secara seimbang
Manusia makhluk berbudaya, yang tidak hanya memiliki status jasad (biologis). Sebagai makhluk berbudaya ia tidak hanya mampu menerima isyarat-isyarat yang tidak bisa ditangkap oleh makhluk-makhluk lain semisal hewan, tumbuhan. Pada waktu tertentu tampak jelas manusia itu dikontrol oleh arus-arus informasi yang disebut sebagai nilai. Nilai tersebut ada yang tampak dan ada yang tidak tampak (ide/gagasan). Dengan mengonrol dimaksudkan bahwa bekerjanya arus informasi tersebut terhadap manusia menimbulkan kesadaran diskriminatif pada mereka untuk membedakan mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan, keharusan-keharusan seperti ini dapat dijumpai dalam masyarakat. Tidak semua bekerjanya keharusan-keharusan pada manusia memiliki kualitas sama, penggolongan terpenting di dalam pembicaraan studi ini adalah keharusan-keharusan alamiah dan keharusan-keharusan susilawi. Adapun hukum yang menjadi sasaran pembahasan termasuk ke dalam golongan norma susila dan bukan norma alam, oleh karenanya olah pikir logis, rasional dan instuisi akan memperkaya serta memperdalam pengertian tentang hakikat hakiki dari hukum dan sistem peradilan.
Identifikasi  masalah;                                                                                                                                                    -Rendahnya kompetensi atau pengetahuan awal siswa pada sebelum mendapatkan konsep hukum dan peradilan                                                                                                                                                                                     - Pembelajaran ppkn belum komunikatif  (dua arah).                                                                                                                                                                                                                                                                                                                - Belum ditemukan proses pembelajaran serta metode yang cukup efektif dan efisien                                        - Pendekatan yang digunakan masih konvensional                                                                                                               - suasana pembelajaran kurang kondusif                                                                                                                               - Pendayagunaan sumber belajar belum optimal                                                                                                                                                                                                                                                                                                                      - hasil pembelajaran dibawah standar ketentuan  atau kurang memadai
PERUMUSAN MASALAH;
-          Apakah pembelajaran berorientasi proses dapat meningkatkan antusiasme serta keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran?
-          Apakah penyampaian materi dengan menggunakan pendekatan interaktif dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran?
-          Apakah penggunaan metode pembelajaran tanya jawab singkat dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran hukum dan peradilan?
-          Apakah penyampaian materi dengan menggunakan kekayaan sumber belajar, inovasi dan potensi guru dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam hasil  pembelajaran sesuai standar yang dipersyaratkan
CARA PEMECAHAN MASALAH;
Pendekatan interaktif menekankan bahwa yang pertama dan utama untuk diperhatikan adalah bagaimana menjalin komunikasi dan relasi personal antara pribadi dengan pribadi-pribadi, pribadi dengan kelompok-kelompok didalam komunitas kelas. Sementara itu orientasi utama pendekatan interaktif ialah sebagai berikut:


a. Menghindari indoktrinasi: Membiarkan siswa aktif dalam berbuat, bertanya, bersikap kritis terhadap  apa yang dipelajarinya dan mengungkapkan alternatif pandangan yang berbeda dengan guru.
b. Menghindari paham hanya ada satu nilai yang benar; guru tidak berpandangan apa yang disampaikan adalah paling benar (100persen benar) tidak ada sisa persentase kebenaran lainnya, selain kebenaran konsep guru. Seharusnya yang dikembangkan adalah memberi ruang cukup lapang akan hadirnya gagasan alternatif dan kreatif terhadap penyelesaian suatu persoalan.
c. Memberi anak didik kebebasan untuk berbicara; siswa mesti dibiasakan untuk berbicara dalam nuansa pembelajaran. Siswa berbicara dalam konteks penyampaian gagasan serta proses membangun dan meneguhkan sebuah pengertian harus diberi ruang seluas-luasnya.
d. Mengizinkan siswa berbuat kesalahan; kesalahan merupakan kebenaran yang tertunda, guru bersama murid  menelusuri di mana telah terjadi kesalahan dan membantu meletakkan kesalahan dalam kerangka kebenaran.
f. Mengembangkan cara berpikir logis,ilmiah dan berpikir kritis, sehingga siswa diarahkan untuk tidak selalu mengindahkan apa yang diterima, tetapi dapat memaknai sendiri sebuah pengertian dan memahami mengapa harus demikian.
g. Tidak terlalu memaksakan kehendak karena tanpa dipaksa setiap individu akan bergerak memenuhi kebutuhannya.
Adapun ciri-ciri dalam metode tanya jawab singkat yaitu:
- untuk mencapi tingkatan kognitif  tinggi, maka  dengan kegiatan pembelajaran tanya jawab singkat meliputi merancang konsep, memperkirakan konsep, menarik kesimpulan, mendiskusikan data dan menemukan hubungan dan berbagai kemampuan yang tidak ditulis dalam kegiatan.
- Mengandung pembelajaran kooperatif artinya, peserta didik didorong untuk mampu menyatakan   pendapat atau idenya dengan jelas.Mendengarkan pendapat orang lain dan menanggapinya dengan tepat, meminta feedback serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan baik, selain itu peserta didik juga akan mampu membangun dan menjaga kepercayaan, terbuka untuk menerima pendapat yang baik baginya, mau berbagi sumber dan informasi, mau memberi dukungan dengan tulus ikhlas dan sebagainya.
Hipotesis Tindakan;
-          mengenali penyebab perilaku siswa dari internal ataukah eksternal yang menjadi penyebab perilakunya.
-          Mengatasi kesalahan (human error) dalam menilai siswa untuk ditindaklanjuti secepat mungkin.
-          Mengembangkan cara pandang positif terhadap siswa. Seorang pendidik harus menyadari bahwa setiap peserta didik. Yaitu manusia utuh, memiliki potensi kebaikan (positif) hanya saja dalam perkembangan atau cara yang digunakan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang hidup masyarakat. Sikap positif siswa perlu ditumbuhkembangkan caranya yaitu diberitahu agar menghormati prinsip orang lain dengan tidak menampakkan perilaku dari perasaan, pikirannya yang tidak baik.
-          Membangun hubungan apresiatif, inilah yang terpenting dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara komunikasi dua arah. Komunikasi diterapkan melalui  sudut pandang “segala sesuatu diselesaikan dengan cara-cara yang baik” dan tujuannya yang tentunya baik pula “ .Selama ini komunikasi terjadi cenderung memiliki tujuan kurang positif
-          Menggunakan metode pembelajaran tepat guna dan tepat sasaran; seiring perkembangan pembelajaran yang semakin mutakhir dan berjiwa humanistik guru seharusnya menggunakan metode yang dapat diterapkan sesuai dengan kelebihan atau kekurangan sumber daya,subyek serta obyek yang ada.     

Manfaat penelitian:
Setiap penelitian tentunya memiliki manfaat, manfaat tersebut bisa bersifat teoritis dan praktis. Untuk penelitian tindakan manfaat penelitian lebih bersifat praktis, namun juga tidak menolak manfaat teoritisnya, yang akan berguna untuk menjelaskan, memprediksi, dan  mengendalikan suatu gejala.
Manfaat praktis :
a.      Manfaat penelitian bagi penulis yaitu alat untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial dan kompetensi profesional guru.
b.      Bagi siswa dapat dijadikan bahan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan siswa terhadap konsep hukum dan peradilan pada mata pelajaran ppkn.
c.       Bagi guru ppkn khususnya guru mata pelajaran lain dapat dijadikan bahan acuan dalam menyusun rencana pembelajaran dan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai.
d.      Membantu dalam pembelajaran PPkn sehingga penyampaian konsep lebih mengena, bermakna, menarik untuk diperhatikan.
e.       Sejalan dengan tujuan kurikulum, yaitu dapat meningkatkan minat dan meyadarkan adanya keterkaitan konsep dengan kehidupan sehari-hari.
Manfaat teoritis :
a.      Sekolah sebagai ujung tombak pendidikan dan agen perubahan sosial tampil di depan memberi ruang seluas-luasnya untuk tumbuh dan mekarnya nilai-nilai demokrasi, norma-norma ilmiah, ilmu dan kebenaran
b.      Metodologi pembelajaran didesain sedemikian rupa yang memungkingkan peserta didik mengekspresikan dirinya secara optimal baik melalui media tulis maupun lesan termasuk disini media elektronik.
c.       Terbukanya saluran ide, gagasan. Proses ini membantu peserta didik membina sikap toleransi, belajar menghargai pendapat orang lain, berinteraksi dengan individu lain, saling bekerjasama (kooperatif).
d.      Menyampaikan kritik sebagai hasil analisis dalam proses penyampaian evaluasi terhadap kesejahteraan ide, problem-problem dan berbagai kebijakan yang dikeluarkan sekolah.
e.       Ada kepedulian terhadap harga diri, hak-hak individu, dan hak-hak minoritas. 
f.        Merancang dan melaksanakan serta menilai pembelajaran pendidikan kewarganegaraan yang mampu mengembangkan konsep, nilai dan ketrampilan sosial demokrasi sesuai dengan UUD 1945 dan perubahannya melalui variasi interaksi edukatif yang menyemangati, membangun dan memberdayakan siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar