DENGAN MENGGUNAKAN
METODE DISKUSI KELOMPOK
PADA MATA
PELAJARAN PKn
DALAM MATERI
MENJAGA KEUTUHAN NKRI
KELAS 5 SD NEGERI 2 JATIPRAHU
KECAMATAN KARANGAN
KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KARYA
TULIS ILMIAH
(KARIL)
Disusun oleh :
HERU RAHARDI SOPIYANTO
NIM: 826097853
PROGRAM S1
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TERBUKA UPBJJ MALANG
POKJAR
TRENGGALEK
2015
Kami
yang bertanda tangan di bawah ini, Drs. Eksan., MM, selaku pembimbing karya
ilmiah dari mahasiswa :
Nama : HERU RAHARDI SOPIYANTO
NIM : 826097853
Program
Studi : S - I PGSD
UPBJJ : MALANG
POKJAR : TRENGGALEK
Menyatakan
bahwa karya ilmiah dari mahasiswa tersebut di atas dengan judul ;
layak untuk diunggah ke aplikasi Karya Ilmiah Universitas Terbuka dengan telah memperhatikan
ketentuan penulisan karya ilmiah sesuai panduan yang telah ditetapkan dan ketentuan anti
plagiasi. Demikian persetujuan ini kami berikan.
Trenggalek, 21 Desember 2015
Pembimbing
Drs. EKSAN
M.M
NIP.194511011993021002
DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK
PADA MATA
PELAJARAN PKn
DALAM MATERI
MENJAGA KEUTUHAN NKRI
KELAS 5 SD
NEGERI 02 JATIPRAHU
KECAMATAN
KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK
SEMESTER I
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
Heru Rahardi Sopiyanto, Program Studi
S-1 PGSD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UPBJJ-UT Malang, pokjar
Trenggalek
NIM : 826097853, Telp
HP. 082230369141
Email
: herurahardisopiyanto@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini
dilakukan, karena rendahnya hasil evaluasi pra pembelajaran PKn materi menjaga
keutuhan NKRI di SDN 02 Jatiprahu Kecamatan Karangan,Kabupaten Trenggalek sebagai dampak penggunaan metode pembelajaran PKn yang masih kurang
dapat membangkitkan minat belajar siswa,dibuktikan dari hasil evaluasi nilai
tes formatif pra siklus, ditemukan dari 18 siswa, ada 28 % siswa yang mendapat
nilai ≥ KKM (72 ke atas), sehingga tujuan
penelitian
ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode diskusi
kelompok. Setelah peneliti melakukan penelitian perbaikan
pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok, hasil belajar siswa menjadi
meningkat dan siswa menjadi terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dari data pada kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I, ada 10 siswa yang memperoleh ≥ KKM (55%), dan pada kegiatan perbaikan
pembelajaran siklus II hanya ada 1 siswa yang belum mencapai nilai ≥ KKM (94%).Maka dari deskripsi data yang dikumpulkan dapat disimpulkan, bahwa penggunaan
metode diskusi kelompok dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn, dalam materi tentang Menjaga keutuhan
NKRI di kelas V SD Negeri 02 Jatiprahu Kecamatan Karangan, Kabupaten Trenggalek
semester I Tahun pelajaran 2015/2016.
Kata kunci : hasil belajar.
Metode diskusi kelompok, PKn.
I.
Pendahuluan
A.
Latar Belakang
Masalah
1.
Identifikasi masalah
Setelah peneliti melakukan penelitian
di kelas V SDN 02 Jatiprahu ,dimulai dari refleksi awal dengan mengadakan
proses pembelajaran pra siklus yang berkaitan dengan materi menjaga keutuhan
NKRI, peneliti mendapati Siswa
menganggap pelajaran PKn sebagai pelajaran yang membosankan dan tidak menarik,
dari pihak guru, guru banyak
berceramah (metode ceramah) dan tidak memberikan kesempatan siswa bertanya
jawab, dari segi pembelajaran banyak siswa yang pasif karena guru kurang
melibatkan siswa dalam Proses pembelajaran
2.
Analisis masalah
Kurangnya guru
melibatkan siswa dalam pembelajaran dan tidak menggunakan
metode
pembelajaran yang tepat. Sehingga nilai evaluasi pra siklus dalam materi
menjaga keutuhan NKRI menjadi rendah. Oleh karena itu pembelajaran harus dibenahi dengan
pembelajaran yang lebih melibatkan siswa aktif baik fisik maupun mental.
3.
Alternatif dan prioritas Pemecahan Masalah
Untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan hasil
belajar siswa kelas V SDN 02 Jatiprahu mata pelajaran PKn pada materi menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia peneliti selaku pengajar di kelas
tersebut Guru perlu menerapkan metode pembelajaran diskusi
kelompok,
sebagai salah satu pemecahan
permasalahan.
B.
Rumusan
Masalah
Bagaimanakah penerapan metode
pembelajaran diskusi
kelompok dalam materi menjaga keutuhan NKRI, untuk meningkatkan hasil belajar
PKn siswa kelas 5 SD Negeri SDN 2 Jatiprahu semester 1 tahun pelajaran 2015 /
2016 ?.
C.
Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
·
Mendeskripsikan
bagaimana penerapan
metode pembelajaran diskusi
kelompok
pada pembelajaran PKn tentang materi menjaga keutuhan NKRI.
·
Meningkatkan
hasil belajar siswa melalui metode pembelajaran diskusi kelompok tentang materi
menjaga keutuhan NKRI
·
Membangun
keterlibatan dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tentang materi menjaga keutuhan NKRI
D.
Manfaat Penelitian
Perbaikan
Pembelajaran
1. Manfaat bagi siswa
·
Meningkatnya pengetahuan, sikap dan hasil belajar siswa, dalam mata pelajaran Pkn
materi menjaga keutuhan NKRI
·
Meningkatnya keterlibatan / peran serta siswa dalam
pembelajaran Pkn, khususnya dalam materi pokok menjaga keutuhan NKRI
2. Manfaat bagi guru
·
Meningkatkan ketrampilan guru dalam
mengelola pembelajaran terutama dalam penerapan metode diskusi kelompok
·
Sebagai salah satu referensi pemilihan metode yang
tepat dalam membimbing aktivitas belajar siswa.
3. Manfaat bagi sekolah
Penelitian ini
diharapkan dapat memperbaiki kualitas pembelajaran sehingga mutu pembelajaran di sekolah dasar semakin
meningkat, yang pada akhirnya memberikan dampak positif untuk masyarakat.
II . KAJIAN PUSTAKA
A.
Pengertian Hasil Belajar dan Prestasi Belajar
Menurut Sukarsimi Arikunto (2009) hasil
belajar adalah tingkah laku yang menampakkan diri dalam bentuk perbuatan, yang
dapat diamati dan diukur. Hasil belajar dapat diperoleh di manapun juga,
misalnya; bisa di rumah, di sekolah atau di tempat bermain. Yang terpenting
dari hasil belajar tersebut menimbulkan perubahan tingkah laku si pebelajar.
Sedangakan pengertian prestasi belajar menurut Hariyanto ialah Hasil usaha atau
hasil belajar seseorang yang menunujukkan ukuran kecakapan dalam bentuk nilai. Kemudian Nilai itu dijadikan
ukuran kecakapan atau hasil belajar yang telah dicapai seseorang. Prestasi
belajar biasanya ditunjukkan dengan jumlah nilai raport atau tes nilai sumatif (Hariyanto:
2010)
B.
Metode Diskusi Kelompok
Menurut
Arends (2008: 75) diskusi adalah situasi dimana pendidik dan peserta didik atau
peserta didik dan peserta didik lainnya bercakap-cakap dan berbagi ide dan
pendapat.
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode diskusi kelompok adalah sebuah
rangkaian kegiatan pembelajaran kelompok yang setiap masing-masing kelompok
mendapat tanggung jawab untuk mendiskusikan sesuai dengan tema/ masalah/ judul yang
telah ditetapkan oleh guru dan mereka selanjutnya akan membuat kesimpulan atau
catatan kecil yang berisikan curahan pikiran atau pendapat dari kelompok
tersebut.
C.
Materi Menjaga Keutuhan NKRI kelas V
SD semester I
Di dalam materi menjaga Keutuhan NKRI di kelas V SD
sebenarnya mengandung makna agar kita, berbangga sebagai bangsa indonesia dan
bertanah air indonesia, memiliki kepribadian nasional, serta memiliki jiwa-jiwa
Pancasila. Berikut ini Standar Kompetansi & kompetensi dasar Pkn untuk
Kelas V SD semester I. 1).Standar Kompetensi : MENJAGA KEUTUHAN NKRI
2).Kompetensi
dasar : a)
Mendeskripsikan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. (b) Menjelaskan pentingnya keutuhan
NKRI. (c) Menunjukkan contoh-contoh perilaku
menjaga
keutuhan NKRI
III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN
PEMBELAJARAN
A. Subyek, Tempat, dan Waktu Penelitian dan Pihak yang
Membantu
1. Subyek Perbaikan
Subyek yang
dijadikan penelitian
oleh penulis dalam melakukan Perbaikan Pembelajaran ini
adalah siswa kelas V SDN 02 Jatiprahu Kecamatan
Karangan Kabupaten Trenggalek Semester 1 tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 18 siswa terdiri dari 6 laki – laki
dan 12 perempuan.
2.
Tempat / Lokasi Perbaikan
Dalam perbaikan
pembelajaran ini penulis mengambil tempat penelitian di SDN 02
Jatiprahu Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek
adapun alasan pemilihan tempat ini sebagai lokasi perbaikan dikarenakan keinginan
dari penulis untuk memperbaiki nilai siswa yang dirasa masih kurang dengan
mengadakan perbaikan pembelajaran.
3. Waktu Perbaikan
Perbaikan ini
dilaksanakan dalam 2 Siklus, sedangkan tambahan satu
siklus digunakan untuk Pra Siklus. Adapun kegiatan Pra
siklus dilaksanakan pada tanggal 21 oktober 2015, siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 oktober 2015, siklus II dilaksanakan pada tanggal 04 november 2015. Masing masing siklus
dilaksanakan dalam 2 jam pelajaran atau 2 x 35 menit (70 Menit).
4. Pihak yang Membantu
Untuk melaksanakan perbaikan
pembelajaran ini, penulis dibantu guru kelas V SDN 2 Jatiprahu (supervisor 2), teman sejawat
yang termasuk salah satu guru di SDN 2 Jatiprahu dan Siswa-Siswi Kelas V SDN 2
Jatiprahu.
Pengamatan dilakukan mulai dari
awal pra perbaikan (pra siklus) sampai pada akhir perbaikan pembelajaran,
Selain mengamati jalannya perbaikan, supervisor 2 dan teman sejawat bertugas
untuk membantu jalannya perbaikan pembelajaran.
B.
Desain Prosedur Perbaikan
Pembelajaran
1.
Kegiatan pra tindakan (Pra Siklus)
Kegiatan pra
tindakan merupakan kegiatan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti.
Kegiatan pra tindakan dilakukan dalam bentuk; (1) observasi awal terhadap
aktivitas siswa, aktivitas guru, mengidentifikasi permasalahan pembelajaran
dikelas serta fenomena-fenomena yang terjadi dalam pembelajaran, membuat
perencanaan pembelajaran (2) melaksanakan kegiatan Pembelajaran di kelas V, (4)
membuat analisa penyebab permasalahan serta mencari solusi dari permasalahan
pembelajaran (refleksi pra tindakan), (5) kemudian dilanjutkan dengan membuat
kriteria keberhasilan proses dan keberhasilan akhir pembelajaran.
2. Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
a. Tahap
Perencanaan
Pada tahap ini Peneliti / Guru
menyusun rencana pembelajaran materi Menjaga Keutuhan NKRI, dengan merumuskan
Tujuan pembelajaran dan indikator, menyusun langkah-langkah pembelajaran,
menyiapkan instrumen-instrumen pembelajaran, merencanakan kegiatan sesuai
dengan topik serta menyusun evaluasi pembelajaran.
b.
Tahap Pelaksanaan
v Kegiatan pembelajaran
Pada permulaan pembelajaran PKn, guru
melaksanakan pembelajaran dengan menjelaskan tentang materi pembelajaran
Menjaga Keutuhan NKRI. Setelah menjelaskan materi guru membagi siswa dalam 6
kelompok, yang beranggotakan 3 siswa. Kemudian masing-masing kelompok diberi
lembar tugas kelompok. Setelah itu masing-masing kelompok mengumpulkan pekerjaan
kelompoknya, lalu kemudian masing-masing perwakilan kelompok (1 orang siswa)
mempresentasikannya hasil diskusi kelompok, secara bergantian di depan kelas.
v Observasi
Pada waktu kegiatan pembelajaran
Peneliti dibantu oleh
teman sejawat mengadakan
(observasi pelaksanaan proses belajar mengajar). Dengan menggunakan instrumen
yang telah disusun sebelumnya mengamati jalannya pelaksanaan tindakan perbaikan
pembelajaran dan untuk mengetahui seberapa jauh proses yang terjadi dapat
dilaksanakan menuju sasaran yang diharapkan.
c. Tes / evaluasi
akhir Pembelajaran
Pada
tahap ini peneliti melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana pemberian
tindakan dalam proses pembelajaran dapat mencapai tujuan, baik tujuan dari guru
sebagai pengajar maupun peneliti.
d. Refleksi
3. Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus II
a.
Tahap Perencanaan
Merancang rencana pembelajaran pada
siklus II ini dengan berdasar hasil refleksi pembelajaran di Siklus I.
b. Tahap
Pelaksanaan
v
Kegiatan
Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II ini, guru mengadakan apersepsi dengan
membuka tanya jawab tentang problem konstekstual kehidupan di lingkungan
sekitar. Setelah itu siswa dibagi dalam 6 kelompok, masing-masing kelompok
beranggotakan 3 siswa. Kemudian Masing-masing dari kelompok diberi lembar tugas
yang isinya keseluruhan materi menjaga kedaulatan/ keutuhan NKRI. Setelah itu
dengan cara diacak secara bergantian, wakil dari kelompok yang ditunjuk guru
mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas.
v Observasi
Pada saat kegiatan berlangsung guru mencatat kejadian-kejadian selama
pembelajaran itu berlangsung, dengan dibantu oleh teman sejawat menggunakan instrumen yang telah disediakan
yaitu lembar pengamatan untuk mengamati efektivitas pembelajaran dan untuk
mengamati keaktifan siswa dalam diskusi kelompok.
c. Tes / Evaluasi akhir Pembelajaran
Kegiatan evaluasi ini dilakukan dengan cara memberikan tes
kepada siswa.
Bentuk tes berupa pilihan ganda dan uraian.
d. Refleksi II
Akhir tindakan pada siklus II guru melakukan refleksi tentang kegiatan
yang telah dilakukan yaitu dengan cara membandingkan tingkat keberhasilan
pembelajaran siklus I sampai tingkat keberhasilan pembelajaran siklus II. Kemudian
dari hasil refleksi tersebut akan dijadikan acuan dan pertimbangan untuk
menyusun serta menganalisis data, menginpretasikannya kemudian menyimpulkannnya
ke dalam sebuah paparan data.
C.
Teknik Analisis Data
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan 2 teknik analisis yaitu, Analisis Kuantitatif dan Analisis Kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan dalam mengolah
hasil Tes dan observasi selama
pembelajaran, setelah itu hasil analisis data yang
berbentuk Kuantitatif tersebut, dianalisis lagi menggunakan
teknik kualitatif, dari hasil analisis kualitatif itu kemudian didapatkan data yang
berupa uraian atau paparan data.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi
Per Siklus
1. Pra
Siklus
pelaksanaan pra siklus dulakukan dengan
langkah-langkah:
a. Perencanaan
Membuat rencana pembelajaran,
membuat lembar pengamatan, membuat evaluasi, membuat lembar kerja kelompok dan
menentukan teman sejawat yang akan mengobservasi aktivitas siswa dan guru
selama kegiatan pembelajaran.
b.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran
pra siklus dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 21 Oktober 2015, di SDN 2
Jatiprahu Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana
pembelajaran.
1.) Pengamatan
Dari
hasil pengamatan yang diperoleh peneliti yang dibantu oleh teman sejawat
sebagai observer hasil pengamatan pada waktu proses pembelajaran pada pra
siklus, bahwa data hasil observasi diperoleh
presentase nilai :
a) rata-rata keaktifan siswa sebesar 50%, dengan kategori banyak siswa yang sangat
kurang aktif,
b) nilai rata-rata efektivitas
pembelajaran sebesar 56%, dengan kategori kurang efektif.
2.) Evaluasi
Dari evaluasi
tes formatif pra siklus diperoleh hasil :
|
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
1
|
Peserta
tes Pra Siklus
|
18
|
|
2
|
KKM
|
72
|
|
3
|
Nilai
terbesar
|
85
|
|
4
|
Nilai
terkecil
|
48
|
|
5
|
Siswa
yang tuntas
|
5
|
|
6
|
Siswa
tidak tuntas
|
13
|
|
7
|
Nilai
rata-rata siswa
|
68,38
|
|
8
|
Ketuntasan
klasikal
|
28,00 %
|
c. Refleksi
Dari hasil refleksi yang dilakukan
oleh guru diperoleh beberapa keberhasilan dan kegagalan selama proses
pembelajaran diantaranya:
1)
Keberhasilan
a)
Siswa merasa senang dengan pembelajaran karena mempelajari hal-hal yang
berkaitan
dengan negaranya
b) Siswa merasa senang dan antusias dengan
pembelajaran diskusi kelompok
karena selama ini siswa jarang melakukannya
b)
Guru dapat belajar untuk menerapkan metode pembelajaran baru.
2)
Kegagalan
a) Masih
ada 13 siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan minimal.
b) sebagian
besar siswa belum bisa memahami materi.
c) Dalam menyimpulkan materi guru masih belum
melibatkan siswa
2. Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran siklus I
dilaksanakan melalui langkah – langkah berikut.
a.
Perencanaan
a)
Menyusun rencana pembelajaran dengan tujuan perbaikan siklus
I.
b) Memilih metode pembelajaran untuk
siklus I.
c) Mempersiapkan
lembar kerja kelompok (LKK) yang akan digunakan dalam
perbaikan
pembelajaran.
d)
Membuat dan merancang Soal Evaluasi Siklus I .
b.
Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran siklus I
dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 28
Oktober 2015 dikelas V. Kegiatan belajar mengajar sesuai dengan apa yang
tertulis dalam rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
1) Pengamatan
Dalam
proses ini diperoleh data hasil observasi keaktifan
siswa dalam diskusi kelompok, dan efektivitas pembelajaran pada siklus I
a) Prosentase ketuntasan keaktifan siswa
sebesar 52%,
dengan kategori banyak siswa yang cukup aktif
b) nilai prosentase ketuntassan
efektivitas pembelajaran sebesar 70%, dengan kategori keberhasilan cukup efektif
2) Evaluasi
dari evaluasi
pembelajaran siklus I diperoleh hasil :
|
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
1
|
Peserta
tes siklus I
|
18
|
|
2
|
KKM
|
72
|
|
3
|
Nilai
terbesar
|
95
|
|
4
|
Nilai
terkecil
|
60
|
|
5
|
Siswa
yang tuntas
|
10
|
|
6
|
Siswa
tidak tuntas
|
8
|
|
7
|
Nilai
rata-rata siswa
|
74,22
|
|
8
|
Ketuntasan
klasikal
|
55,55 %
|
c. Refleksi
Dari hasil observasi / pengamatan
dan tes formatif dikumpulkan kemudian dilakukan refleksi. untuk mengetahui
keberhasilan dan kegagalan antara lain:
1) Keberhasilan
a) Hasil
evaluasi belajar siswa meningkat.
b) Sebagian
besar siswa sudah memahami materi.
c) Beberapa
Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan / pendapat.
2) Kegagalan
a) Masih ada 8 siswa yang belum mencapai
tingkat ketuntasan.
b) sebagian
siswa masih gaduh dan ramai
c) Masih
ada beberapa siswa yang pada saat pelajaran berlangsung masih
belum bisa ikut terlibat aktif.
3.
Siklus II
langkah – langkah pelaksanaan
perbaikan pembelajaran siklus II dilakukan melalui tahap-tahap berikut ini:
a. Perencanaan
Menyusun
rencana pembelajaran, menentukan alat peraga, menentukan metode pembelajaran,
merencanakan fokus perbaikan pembelajaran, menyusun lembar observasi, menyusun
lembar evaluasi.
b.
Pelaksanaan
Pelaksanaan
pembelajaran siklus II dilaksanakan hari Rabu, tanggal 04 November 2015,
bertempat di Kelas V SD Negeri 2 Jatiprahu Kecamatan karangan Kabupaten
Trenggalek.
1). Pengamatan
Data hasil observasi keaktifan siswa
dalam diskusi kelompok, dan
efektivitas pembelajaran pada siklus II
:
a)
prosentase
keaktifan siswa sebesar 85%, dengan kategori “aktif”.
b)
Prosentase
efektivitas pembelajaran sebesar 83%, dengan kategori “efektif”.
2). Evaluasi
Dari evaluasi
pembelajaran siklus II diperoleh hasil :
|
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
|
1
|
Peserta
tes siklus II
|
18
|
|
2
|
KKM
|
72
|
|
3
|
Nilai
terbesar
|
90
|
|
4
|
Nilai
terkecil
|
71
|
|
5
|
Siswa
yang tuntas
|
17
|
|
6
|
Siswa
tidak tuntas
|
1
|
|
7
|
Nilai
rata-rata siswa
|
81,66
|
|
8
|
Ketuntasan
klasikal
|
94,44 %
|
c. Refleksi
Dari hasil pengamatan dan hasil tes
formatif peneliti menemukan beberapa keberhasilan dan kegagalan :
1) Keberhasilan
a) Hasil evaluasi belajar siswa meningkat.
b) Sebagian besar siswa sudah memahami materi.
c) Siswa sudah berani mengajukan pendapat kepada teman yang
presentasi
di depan kelas.
2)
Kegagalan
a) Masih ada 1 orang siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan.
b) Guru
kurang maksimal dalam memberikan bimbingan kepada siswa/
kelompok yang kesulitan.
c)
Masih ada beberapa siswa yang pada saat pelajaran
berlangsung masih belum bisa terlibat aktif.
B.
Pembahasan Hasil
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
hasil rekapitulasi hasil belajar siswa dari pra
pembelajaran (pra siklus) sampai perbaikan pembelajaran II (siklus II), dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Rekapitulasi
Perolehan Hasil
Belajar dan Peningkatan
Nilai Rata –
Rata tiap siklus mulai dari
Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
|
No.
|
Ketuntasan
|
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
|||
|
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
Jumlah
|
%
|
||
|
1
|
Tuntas
|
5
|
28
|
10
|
55
|
17
|
94
|
|
2
|
Belum
Tuntas
|
13
|
72
|
8
|
45
|
1
|
6
|
|
Nilai rata –rata
|
68
|
74
|
82
|
||||
Untuk rekapitulasi
hasil Observasi siswa dalam diskusi kelompok dan observasi efektivitas
pembelajaran dari mulai Pra pembelajaran sampai perbaikan pembelajaran siklus
II, dapat dilihat dalam tabel berikut.
Rekapitulasi Perolehan Hasil observasi keaktifan siswa dalam diskusi kelompok
dan Efektivitas Pembelajaran tiap siklus
mulai
dari Pra Siklus, Siklus 1,Siklus 2
|
No
|
Ketuntasan
|
Pra Siklus
|
Siklus I
|
Siklus II
|
|||
|
Prosentase
Ketuntasan
|
Kate-
Gori
|
Prosentase
Ketuntasan
|
Kate-
Gori
|
Prosentase
Ketuntasan
|
Kate- gori
|
||
|
1
|
Keaktifan
siswa
|
50%
|
Sangat
kurang
aktif
|
72%
|
Cukup
aktif
|
85%
|
Aktif
|
|
2
|
Efektivitas
Pembelajaran
|
56%
|
kurang efektif
|
70%
|
Cukup
efektif
|
83%
|
Efektif
|
V. KESIMPULAN DAN SARAN
TINDAK LANJUT
A. Simpulan
Setelah peneliti melaksanakan
perbaikan pembelajaran melalui pembelajaran siklus I dan siklus II, maka
penelti dapat mengambil kesimpulan bahwa upaya meningkatkan hasil belajar siswa
dengan menggunakan metode diskusi kelompok telah mampu meningkatkan hasil
belajar siswa. Peningkatan ini terjadi pada siklus I maupun siklus II dengan
bukti adanya peningkatan pada :
1. Dengan
menerapkan Metode pembelajaran melalui metode diskusi kelompok
dapat mengaktifkan keterlibatan siswa
dalam pembelajaran
2. Prosentase
ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan setelah
dilakukan perbaikan pembelajaran. Pada evaluasi sebelum perbaikan pembelajaran
ada 5 siswa atau (28%) dari jumlah 18 siswa yang belum tuntas memenuhi KKM 72.
Pada perbaikan pembelajaran siklus I meningkat, siswa yang nilainya 72 ke atas menjadi 10 siswa (55%) dari jumlah 18 siswa dan pada perbaikan siklus
II menjadi 17 siswa (94%).
B. Saran Tindak Lanjut
1.
Laporan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
meningkatkan Efektifitas Pembelajaran khususnya pada
Mata Pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dalam materi Menjaga Keutuhan NKRI Siswa Kelas
V, Terutama di SD Negeri 2 Jatiprahu Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek.
2.
Bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti lebih lanjut
mengenai penggunaan metode diskusi
kelompok sebagai pembelajaran PKn di kelas diharapakan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk mengembangkan metode pembelajaran diskusi kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah sri, dkk. (2014). strategi pembelajaran di SD. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).
Jakarta: Bumi Aksara
Arends, R. (2008). Learning To Teach: Belajar Untuk Mengajar. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Hariyanto.2010. http://belajarpsikologi.com/pengertian-prestasi-belajar/.
(Diakses
25 Oktober 2015).
Undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar