Minggu, 17 Desember 2017



Sejarah
lahirnya ilmu komunikasi
            Sejak manusia hadir dalam kehidupan, sejak itu pula terjadi proses peryukaran ide, informasi, gagasan, keterangan, imbauan,permohonan,saran usul, bahkan perintah. Siapa yang mempunyai sumber – sumber komunikasi berarti memiliki legitimasi untuk mengarhkan orang-orang. Pengatahuan adalh sumber kekuasaan karena dengannya orang yang tak memiliki informasi akan datang padanya menanyakan apa yang terjadi (meminta pertimbangan Era yunani kuno , era para dukun atau oracle).
            Pada abad ke 5 dikenal suatu ilmu yang mempelajari proses pernyataan antar manusia yang kemudian dikenal dalam bahasa yunani “Rhetorike” , kemudian dikembangkan di masa Romawi Kuno dalam istilah latin “Rhetorika”. Di zaman Romawi Kaisar Termasyhur Gaius Julius caesar (1000- 44 SM), mengeluarkan peraturan agar kegiatan senat setiap harinya diumumkan dengan cara di tempel pada tempa pan pengumuman kepada masyarkat . Kegiatan ini mirip publikasi jurnalistik di Zaman sekarang (diketahui, dinilai, dipolemikkan rakyatnya).Kegiatan publikasi ini hingga tahun 1 Masehi konon masih menggunakan daun lontar, kulit binatang, logam tipis dan bahan –bahan lain sebagai medianya. Baru seelah diketemukannya kertas yang berasal dari peradapan Cina pada 105 Masehi , ditemukanlah kertas sebagai media penyampai pesan dan informasi.
            Penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg di Jerman (1400-1468) publikasi dapat dilakukan secara masif mengingat kemampuan mesin melipatgandakan tulisan. Pada tahun 1609 muncul surat kabar pertama di Jerman kemudian disusul di Inggris tahun 1622.
            Memasuki abad 19, ilmu tentang surat kabar mulia bermunculandi eropa , misalnya pada bulan Mei tahun 1933diadakan International Teacher of the press di Amsterdam belanda. Prof  Bucher adalah orang Yang pertama kali mengajarkan ilmu persuratkabaran di universitas Bazel (jerman) pada tahun 1884.
Sumber : (Buku) Nurani Soyomukti. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi,
               Yogyakarta : Arruz Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar