Minggu, 17 Desember 2017



Pengertian Resensi
Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya. Karya yang dimaksud disini bisa berupa berupa buku dan karya seni film dan drama.
Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan dan informasi yang diperoleh dari buku dan disampaikan kepada masyarakat.
Unsur-unsur Resensi
Terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi sehingga dapat dikatakan utuh, berikut ini unsur-unsurnya:
1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik memberikan nilai lebih tersendiri.
2. Menyusun Data Buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
Judul buku;
Pengarang;
Penerbit;
Tahun terbit beserta cetakannya;
Dimensi buku;
Harga buku;
3. Isi Resensi Buku
Bagian ini berisi mengenai sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.
4. Penutup Resensi Buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada siapa buku tersebut ditujukan.
Menurut saya, resensi ini hampir serupa dengan teks ulasan. Saya sarankan kamu membacanya juga.
Jenis-jenis Resensi
Secara garis besar resensi dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
Informatif, disini resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi buku.
Deskriptif, yaitu resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab nya.
Kritis, yaitu resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi resensi biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku.
Tetapi bisa saja ketiga jenis resensi diatas diterapkan secara bersama-sama karena ketiganya tidak baku.
Tujuan Resensi
Perlu kita ketahui bahwa tujuan resensi diantaranya sebagai berikut:
Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang di resensi.
Memberikan gambaran kepada pembaca dan penilaian umum dari sebuah karya secara ringkas.
Memberikan masukan kepada penulis berupa kritis dan saran terhadap isi, substansi, cara penulisan buku.
Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
Menguji kualitas buku dan membandingkan terhadap karya lainnya.
Manfaat Resensi
1. Bahan Pertimbangan
Memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya dan mempengaruhi mereka atas karya tersebut.
2. Sarana Promosi Buku
Buku yang di-resensi biasanya adalah buku baru yang belum pernah di-resensi. Sehingga dengan melakukan hal ini bisa menjadi salah satu bentuk promosi buku sehingga terkenal dan banyak terjual.
3. Pengembangan Kreativitas
Seperti yang kita ketahui bahwa semakin sering menulis semakin baik tingkat keahlian kita, sehingga dengan rajin meresensi secara tidak langsung bisa mengembangkan kreativitas menulis.
4. Nilai Ekonomis
Dan hal yang mungkin tidak kamu bayangkan adalah dengan meresensi buku kita bisa mendapatkan imbalan berupa uang atau lainnya. Lumayan kan!
Itulah pembahasan lengkap mengenai resensi yang memuat pengertian, unsur beserta jenis, sekaligus tujuan dan manfaatnya. Untuk contoh resensi InsyaAllah akan Yuksinau.id lanjutkan pada pembahasan di artikel berikutnya.
Referensi:
id.wikipedia.org/wiki/Resensi
rinpm.blogspot.co.id/p/pokok-pembahasan-1.html



Sejarah
lahirnya ilmu komunikasi
            Sejak manusia hadir dalam kehidupan, sejak itu pula terjadi proses peryukaran ide, informasi, gagasan, keterangan, imbauan,permohonan,saran usul, bahkan perintah. Siapa yang mempunyai sumber – sumber komunikasi berarti memiliki legitimasi untuk mengarhkan orang-orang. Pengatahuan adalh sumber kekuasaan karena dengannya orang yang tak memiliki informasi akan datang padanya menanyakan apa yang terjadi (meminta pertimbangan Era yunani kuno , era para dukun atau oracle).
            Pada abad ke 5 dikenal suatu ilmu yang mempelajari proses pernyataan antar manusia yang kemudian dikenal dalam bahasa yunani “Rhetorike” , kemudian dikembangkan di masa Romawi Kuno dalam istilah latin “Rhetorika”. Di zaman Romawi Kaisar Termasyhur Gaius Julius caesar (1000- 44 SM), mengeluarkan peraturan agar kegiatan senat setiap harinya diumumkan dengan cara di tempel pada tempa pan pengumuman kepada masyarkat . Kegiatan ini mirip publikasi jurnalistik di Zaman sekarang (diketahui, dinilai, dipolemikkan rakyatnya).Kegiatan publikasi ini hingga tahun 1 Masehi konon masih menggunakan daun lontar, kulit binatang, logam tipis dan bahan –bahan lain sebagai medianya. Baru seelah diketemukannya kertas yang berasal dari peradapan Cina pada 105 Masehi , ditemukanlah kertas sebagai media penyampai pesan dan informasi.
            Penemuan mesin cetak oleh Johannes Gutenberg di Jerman (1400-1468) publikasi dapat dilakukan secara masif mengingat kemampuan mesin melipatgandakan tulisan. Pada tahun 1609 muncul surat kabar pertama di Jerman kemudian disusul di Inggris tahun 1622.
            Memasuki abad 19, ilmu tentang surat kabar mulia bermunculandi eropa , misalnya pada bulan Mei tahun 1933diadakan International Teacher of the press di Amsterdam belanda. Prof  Bucher adalah orang Yang pertama kali mengajarkan ilmu persuratkabaran di universitas Bazel (jerman) pada tahun 1884.
Sumber : (Buku) Nurani Soyomukti. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi,
               Yogyakarta : Arruz Media.


Kelengkapan hukum dalam literasi
1   1.      Struktur hukum; diartikan sebagai jaringan- jaringan yang membentuk suatu pola sehingga memberi suatu bentuk (struktur/pola/anatomi) seperti bentuk tubuh manusia.
2    2.      Subtansi hukum; dapat diartikan produk yang artinya aturan , norma, tertulis dan tidak tertulis contoh : UUD 1945, perpu, permen, Per UU dan UU termasuk UU daerah dan institusi lembaganya. 
3    3.     Budaya hukum; apa saja, siapa saja yang memutuskan struktur maupun subtansi hukum digunakan, artinya subjek maupun orang yang memakai produk maupun aturannya dalam cakupan yang lebih luas dari warga masyarakat yang membiasakan hukum maupun prodaknya menjadi kebiasaan sehari-hari.